Rabu, 09 Oktober 2013

Pemerintah Petakan Kekuatan Koperasi Besar

Kementerian Koperasi dan UKM mulai memetakan kekuatan koperasi-koperasi skala besar di Indonesia untuk dinominasikan masuk daftar 3000 besar dunia, sekaligus membuka peluang usaha bagi mereka pada era globalisasi.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring menegaskan mapping atau pemetaan koperasi skala besar tersebut sangat perlu dilakukan, karena pada era keterbukaan saat ini, peluang antara korporasi dan koperasi sama besar.
Perubahan tatanan dunia dari berbagai sisi, termasuk perekonomian, menciptakan peluang bisnis merata. Karena itu korporasi dan koperasi  memainkan peranan penting untuk dunia bisnis secara global,” katanya kepada Bisnis, Rabu (4/9/2013).
Yang harus dipahami, katanya, ketika Internasional Cooperative Allianze (ICA) atau organisasi koperasi internasional mengumumkan 300 koperasi besar dunia, didominasi oleh koperasi yang berasal dari negara kapitalis dan liberalis.Omzet mereka rata-rata di atas triliunan rupiah. Bagi Indonesia, asal-usul negara koperasi tidak penting.  Yang diinginkan adalah, agar koperasi Indonesia bisa mencapai peringkat 300 besar dunia, sekaligus membuktikan Indonesia juga mempunyai kapasitas sama.
Oleh karena itu sosialisasi dilaksanakan di provinsi yang mempunyai koperasi dengan standar nasional. Yakni, jumlah aset sebesar Rp10 miliar setahun, volume usaha senilai Rp50 miliar per tahun, dan anggota minimal 1.000 orang.
Saat ini koperasi yang akan mendapat sosialisasi terhadap rencana besar tersebut berasal dari Jawa Tengah. Yakni,  Kospin Jasa Pekalongan, KSP Artha Prima Semarang,  Koperasi Pesat Purwokerto, dan Koperasi Batur Jaya Klaten.
Saat ini target sosialisasi tercatat sekitar 19 koperasi yang tersebar di Maluku Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, dan Jawa Tengah. “Wilayah itu merupakan area kerja dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM,” kata Meliadi Sembiring.
Untuk memonitoring dan sosialiasi terhadap pemetaan koperasi skala besar, Kementerian Koperasi dan UKM mengoptimalkan seluruh kinerja kedeputiannya. Termasuk Deputi Bidang Pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penilaian dan pemetaan.
Visi kami pada program koperasi skala besar  masuk agenda kerja Periode 2010-2014. Intinya agar koperasi menjadi sehat dan kuat. Metodanya, menciptakan iklim usaha kondusif, mengembangkan usaha koperasi skala besar, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatnya jumlah koperasi berkualitas, dan meluasnya cakupan keterkaitan usaha,” ujar Meliadi Sembiring.

Sumber: Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar